Pages

Rabu, 04 Februari 2015

Cerita dari Ranah Warok



Reog Ponorogo, kesenian asli dari Indonesia lebih tepatnya dari Daerah Ponorogo Jawa Timur. Reog sangat terkenal di Indonesia sehingga ini menjadi icon dari negeri kita ini. Di Ponorogo ada ratusan pengrajin reog atau seniman reog. Setiap bulan suro akan diadakan festifal reog yang sangat besar. Alun-alun kota Ponorogo juga akan dipenuhi oleh masyarakat. Reog Ponorogo sudah menjadi kesenian yang wajib untuk ditonton oleh masyarakat, baik dalam kota maupun luar kota bahklan mancanegara. 
Bagi orang yang pertama kali melihat kesenian ini mungkin akan sedikit merasa ngeri, karena badan reog yang sangat besar dan tampangnya yang garang. Tak jarang banyak anak kecil yang menangis ketika melihat  reog. Kesenian reog terdiri dari beberapa komnponen, diantaranya adalah jathilan, warok, barongan atau dadak merak, Prabu Klono Sewandono, dan yang terakhir adalah bujnag ganong. 
Setiap komponen atau pelaku mempunyai ciri khas dan tugas sendiri-sendiri. Dan perlu kalian ketahui bahwa setiap topeng yang menutupi muka si pemain itu dibawa dengan cara digigit. Bayangkan betapa beratnya topeng itu. Ditambah lagi, kita sering melihat bila dalam suatu acara biasanya reog akan menggendong sang pemilik hajat diatas kepalanya. Mungkin bagi orang awan ini akan sangat meyusahkan, namun bagi pelaku reog hal ini sudah biasa dilakukannya. Dari informasi yang saya dapat, berat kepala barongan mencapai 150 Kg. 
Di setiap pertunjukan reog akan ada tokoh  Prabu Klono Sewandono yang mempunyai pecut yang sangat besar. Tokoh itu akan mengepakkan pecutnya ketika ia beraksi. Tak jarang dari pecut itu muncul percikan api. Jadi jangan lupa untuk tetap berhati-hati selama kalian menyaksikannya.
See you:)

0 komentar:

Posting Komentar